Saturday 2 February 2013

7 Top Destination for Chinese New Year


Helloo Touragers!! Salam Travelers!! Wah ga berasa ya seminggu lagi sudah Hari Raya Imlek ( 10 Februari 2013 ). Apa sih itu Imlek? Perayaaan Imlek adalah perayaan tahun baru bagi kaum tionghoa di seluruh dunia. Perayaan Imlek pasti identik dengan pertunjukan barongsai dan liong, kue keranjang, dan berkunjung ke rumah saudara atau kerabat. Tahun baru Cina ini biasanya dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan hari puncaknya disebut dengan Cap Go Meh.
Buat para travelers yang merayakan Imlek pasti dong sudah siap-siap merencanakan liburan. Nah, inilah 7 tempat wisata yang patut travelers kunjungi pada saat Perayaan Imlek. Cekidot !!


1. Pasar Petak Sembilan, Jakarta
Pasar Petak Sembilan terletak di seberang pusat elektronik Glodok, Jakarta Barat. Pasar ini menjual pernak-pernik Imlek dan jajanan khas Imlek, misalnya kue keranjang dan buah-buahan khas Imlek seperti jeruk, leci, dan plum. Dibandingkan dengan pasar tradisional, pasar ini memang lebih terasa nuansa orientalnya dengan berbagai hiasan lampion dan pernak-pernik merah. Jalan-jalan ke Petak Sembilan juga menyajikan pemandangan bangunan-bangunan tua dengan arsitektur Cina. 


2. Warung Semawis, Jalan Gang Warung, Pecinan, Semarang
Ini adalah pusat kuliner khas Pecinan Semarang dan Semarang tempo dulu. Pengunjung bisa menyaksikan pagelaran wayang potehi, Fu Lu Shou, Raja Naga, dan Sun Go Kong yang berjalan di kerumunan pengunjung, Cengge, Cai Shen, liong samsi, dan musik tradisional Cina. Jangan melewatkan pameran batik Tidayu, yakni batik yang memadukan ciri Tionghoa, Dayak, dan Melayu.




3. Magelang
Pemerintah Kabupaten Magelang menawarkan sejumlah paket wisata religi dan outdoor dalam menyambut perayaan Imlek 2013. Paket wisata pertama antara lain melakukan perjalanan wisata sehari dengan rute Candi Borobudur-Candi Mendut–Candi Pawon-dan Gardu Pandang Ketep Pass. Untuk paket ini minimal diikuti tujuh orang dan tiap wisatawan dikenai biaya antara Rp 150-200 ribu dengan fasilitas bus dan konsumsi satu kali.

Pemerintah Magelang juga bekerja sama dengan kelompok wisata setempat menawarkan paket wisata rafting. Ada dua paket wisata rafting, yakni menyusuri Sungai Elo-Progo dengan jarak tempuh sekitar empat kilometer. Dalam paket ini, tiap wisatawan dikenai biaya sekitar Rp 125 ribu per orang.

Selain rafting Elo-Progo, juga ada program baru yang dapat dinikmati wisatawan dalam jelajah sungai, yakni rafting mini yang hanya menempuh jarak sekitar 2,5 kilometer menyusuri Sungai Beger di Kecamatan Sawangan, Magelang. Biaya per orang dalam rafting mini tak sampai Rp 100 ribu.




4. Candi Borobudur dan Candi Prambanan
Pada perayaan Tahun Baru Cina 23 Januari 2012 kemarin, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta serentak menggelar aksi barongsai dari komunitas Tionghoa setempat. 






5. Yogyakarta
Sempatkan diri menyusuri Malioboro. Pada 6 Februari 2012, Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) akan menggelar perayaan Imlek dengan karnaval bertajuk Dragon Night Festival yang mengambil rute dari Taman Parkir Abu Bakar Ali melintasi Jalan Malioboro hingga berakhir di perempatan Titik Nol Kilometer Yogyakarta sebagai panggung utama. 

Selain pertunjukan naga raksasa, akan ditampilkan atraksi wushu dari sejumlah atlet wushu nasional dan internasional asal Yogyakarta dari Paguyuban Wushu Sinduadi Sleman serta Festival Liong yang akan diiikuti oleh sejumlah kota, seperti Malang, Semarang, dan Surabaya.
Anda juga bisa menikmati lampion berbentuk naga yang panjangnya 131 meter dengan berat sekitar 1, 2 ton diarak menyusuri Jalanan Malioboro, Yogyakarta.


6. Kota Seribu Kelenteng, Singkawang, Kalimantan Barat
Kota ini menggelar perayaan Imlek dan Cap Gomeh dengan malam kesenian, pawai, dan lampion. Pengunjung juga bisa menyaksikan pagelaran barongsai.





7. Kelenteng Sampo Kong, Semarang
Ini adalah gedung petilasan, tempat pendaratan pertama Laksamana China bernama Zheng Ho atau Cheng Ho, alias Sam Po Tay Djien. Pada malam Imlek dan Cap Go Meh, tempat ini ramai orang untuk datang bersembahyang. Di sekitarnya banyak pedagang lontong cap gomeh, sekoteng, dan ronde.





- Andreas Kristianto -

No comments:

Post a Comment