Tuesday 19 February 2013

The Freeway of Tidore !!


Hello Touragers!! Kali ini kita akan bahas tentang Pulau Tidore tapi sebelumnya touragers ada yang tau ga tentang Tidore? Karena tidak banyak traveler yang tahu tentang Tidore. Padahal, pulau di Maluku ini punya banyak tempat keren dan bersejarah. Selain jalanannya yang bebas macet, inilah beberapa alasan touragers harus traveling ke Tidore.

Dari Pelabuhan Bastiong di Ternate, traveler dapat menuju Pelabuhan Ruum di Tidore dengan menggunakan speedboat. Harganya sekitar Rp 10 ribu dan menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja. Setelah sampai di pelabuhan, Anda bisa menyewa mobil untuk berkeliling pulau kecil ini seharian.

Laguna Lake of Tidore. Courtesy: Google


Tidore pun mempunyai banyak destinasi yang menakjubkan. Di pulau kecil ini, kecantikan alam dan sejarah menjadi perpaduan yang menggoda wisatawan. Ada pantai cantik, benteng bersejarah, hingga suasana kota yang tenang.
Inilah 5 alasan Touragers harus traveling ke Tidore:

1. Benteng di atas bukit dengan panorama alam yang indah

Tahukah Anda, Tidore merupakan salah satu penghasil rempah-rempah berkualitas di Indonesia. Terbukti, bangsa Portugis berlayar sampai ke pulau ini untuk memenuhi kebutuhan rempah-rempah di negaranya. Kini, jejak bangsa Portugis dapat Anda lihat di Benteng Tohula dan Tore. Asyiknya lagi, benteng tersebut juga menawarkan panorama Tidore yang cantik dari atas bukit

Benteng yang terdekat dari Pelabuhan Ruum, sekitar 30 menit dengan mobil adalah Benteng Toluha. Untuk tiba di bentengnya, Anda harus menyiapkan fisik dan stamina yang kuat. Sebabnya, Anda akan menaiki puluhan anak tangga.

Sayangnya, tidak ada papan penjelas tentang kapan dibangunnya benteng tersebut. Bentengnya pun masih dipertahankan keasliannya dengan tidak menambahkan bangunan apa pun di sekitarnya. Bebatuan hitam yang menjadi penyangga bangunannya menjadi saksi bisu dari mendaratnya bangsa Portugis di sini. Cobalah naik ke bagian paling tinggi di benteng ini, ada Kota Tidore dan lautan biru jernih yang cantik.

Benteng Tore juga menawarkan panorama yang tidak kalah indah. Letak benteng ini sekitar 30 menit dari Benteng Toluha. Benteng Tore lebih luas dari benteng Toluha. Kedua benteng ini memiliki arsitektur ala benteng-benteng di Eropa. Keren!


Panorama indah dari atas benteng. Courtesy: DetikTravel



Pemandian air panas di pantai. Courtesy: DetikTravel
2. Pemandian air panas di pinggir pantai

Pemandian air panas di kaki gunung, itu sudah biasa. Di Tidore, ada pemandian air panas yang terletak di pinggir pantai. Sambil bersantai, Anda bisa menatapi lautan biru di depan mata.

Pemandian air panas ini terletak di Pantai Akesahu. Harga tiket masuknya cukup Rp 2.000 saja. Walaupun terletak di pinggir pantai, air panas ini rasanya tawar. Pohon-pohon yang rindang di sekitarbnya akan memberikan nuansa yang nyaman. Ah, rasanya segar sekali berlama-lama di sini.

Pantainya pun tak kalah indah, pasirnya mirip di Pantai Sanur, Bali. Pantai Akesahu juga asyik menjadi tempat bermain atau bersantai, karena landai. Ada juga gazebo-gazebo di pinggiran pantainya untuk bersantai. Air lautnya juga jernih lho!


3. Lautan jernih

Tidore dikelilingi oleh lautan yang biru jernih. Setibanya di Pelabuhan Ruum, layangkan pandangan Anda ke bawah speedboat. Airnya sungguh biru jernih, meski ada beberapa sampah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ikan-ikannya pun terlihat jelas di bawah air.

Saat siang hari, lautan di pantainya akan terlihat berkilauan. Hal tersebut karena teriknya cahaya matahari yang terpantul oleh permukaan air. Anda bebas bermain di pantai-pantai di wilayah manapun di Tidore. Siapkan baju renang ya!


Lautan jernih Tidore. Courtesy: DetikTravel


4. Peninggalan bangsa Spanyol saat berkeliling dunia

Tahukah Anda, jejak awal perjalanan keliling Spanyol ada di Tidore. Hal ini ditandai oleh suatu monumen di pinggiran pantai yang menghadap Pulau Maitara, pulau yang terdapat di mata uang seribu rupiah.

Monumen ini terletak di Kelurahan Rum. Dari pinggir jalan, terlihat sebuah pagar dari semen berbentuk persegi yang terletak persis di pinggir pantai. nah, inilah letak monumen tersebut.

Isi kalimat dalam ukiran di monumennya adalah, "Monumen ini dibangun untuk memperingati Juan Sebastian de Elcano beserta awak kapal-kapal Trinidad dan Victorsia yang merapat di Pulau Tidore pada tanggal 8 November 1521 dan melanjutkan pelayarannya ke Spanyol pada tanggal 18 Desember 1521. Dalam Perjalanan keliling dunia yang pertama".

Terdapat tiga bahasa di monumen seukuran tinggi manusia dewasa ini, yaitu bahasa Indonesia, Spanyol, dan Inggris. Ya, ini adalah saksi bisu dalam perjalanan Spanyol keliling dunia untuk pertama kalinya. Tak percaya, di monumennya ini terdapat suatu kata dalam bahasa latin, yaitu 'Primus Circumdedisti Me. Artinya adalah 'Yang Pertama Keliling Dunia'!

Monumen bangsa Spanyol. Courtesy: DetikTravel


5. Jalanan yang bebas macet

Tidore adalah kota yang bebas macet. Tidak ada polusi udara atau antrean-antrean mobil yang panjang, yang biasa Anda lihat di kota-kota besar. Meski demikian, jalanan-jalanan di Tidore memiliki aspal yang mulus. Jadi, Anda bisa jalan-jalan mengelilingi kota ini seharian tanpa takut kemacetan. Matikan AC mobil, buka jendelanya, dan rasakanlah udara segar sepanjang perjalanan!

Jalanan anti macet. Courtesy: DetikTravel


Itulah 5 alasan Touragers harus traveling ke Tidore. Jangan lupa untuk mengabadikan momen-momen gembira kalian saat menjelajahi benetng atau bermain-main di pinggiran pantai. Selamat berkunjung ke Tidore!
-Andreas Kristianto-



No comments:

Post a Comment